indaheey☺✌

Selasa, 02 Agustus 2016
Nikah muda??
Siapa sih yang gamau menikah?
Kayanya semua orang pasti mau menikah, apa lagi sama seseorang yg kita cintai. Selain untuk menjalankan perintah tuhan menikah juga suatu jalan buat kita melahirkan keturunan2 penerus kita.
Gatau kenapa sih, gue tbtb kepengen nulis tentang "menikah"
Banyak banget temen2 SD, SMP, SMA dan kuliah gue pada nikah muda. Yaaaa gue ga menyalahkan atau membenarkan.
Menikah itu hal yg baik, dan gue sangat setuju bgt, kalau udah siap dan merasa bisa bertanggung jawab atas hidupnya ya gpp. Di agamapun begitu kan? Jangan menunda nunda hal baik.
Terus gue kapan?? Haha
Gue masih labil bgt klo ditanya mau nikah muda atau enggk?
Kalo jawaban asal ya gue bakal bilang mau laaah. Tapi klo jawaban yg emg di seriusin sih, gue gamau terlalu cepet kaya 22/23 gituu. Kenapa emang in?
Nikah kan bukan sekedar hal "yang penting udah halal" atau "yang penting enggk zinah" atau juga "yang penting cowo gue serius sama gue makanya gue di nikahin"
Enggk enggk...
Iya gue tau klo udh di nikahin ya berarti serius. Tp, kan menikah itu perjalanannya panjang. Menikah bukan cuma menyatukan 2 orang looh..tapi dua keluarga dan juga kelak ada keturunan yg harus kita jaga dan kita tanggung jawabin kehidupannya dr saat di dalam kandungan sampai dia dewasa a.k.a bisa mandiri, bekerja, dan siap dengan kehidupannya sendiri tanpa "orang tuanya".
Kadang disaat gue sama temen2 cewe lg ngumpul, dengan seumuran gue 21-22 pasti isinya gue mau cepet2 nikah bla bla bla
Dan di saat ada yg nanya sama gue, lo kapan in?
Gue jawab minimal 25 maksimal maybe 27. Dan pasti temen2 gue bilang "buset 27 lama bener ndah" atau "jangan sampe 27 in kelamaan" atau semacam hal begitulah tanggepannya.
Padahal itu kan cuma "perkiraan atau batasan untuk gue"
Bagi gue,
Menikah lah kalian di "waktu yang tepat"
Bukan hanya sekedar "tepat waktu"
Apa bedanya emg???
Udah jelas beda lah.
Gue memperhatikan bgt deh, keluarga2 orang yg anaknya semuran gue ibunya 50 ke atas. Mereka menikah di waktu yg tepat. Hidupnya layak. Bahkan kebanyakan berlebih. Lebih matang untuk ngejalain kehidupan. Mereka berpengetahuan luas apa lg pengalamannya satu sama lain, ntah yg perempuan atau laki-laki. Lebih bijak dalam mengambil keputusan, bener2 mikirin masa depan, dari rumah mereka, kendaraan, pekerjaan, pendidikan anak, bahkan hal2 kecil yg mereka lebih unggul dr pada orang tua yg dulunya menikah lebih cepat dr mereka.
Bener sih, lebih baik nemenin suami kita dari NOL. Gue juga berpikiran sama.
Tp menurut gue, laki2 yang baik menikahi seorang perempuan, dia gak cuma mikirin "Enaknya" doang punya istri, bisa ngurus hidupnya dia, dan hal2 yg cuma nguntungin dia doang.
Tapi laki-laki yang bneran baik dan serius, dari awal komitmen ngejalin hubungan serius pun bakal mikir "gue mau bahagiain dia, tp bukan saat pacaran aja tapi ketika gue memulai hal yg lbh berat nantinya yaitu menikahinya"
Dia bakal mikirin, dia laki-laki
Harus udh punya gaji tetap. Bekerja di tempat yg untuk 10 tahun kedepan prospek untuk kehiduapnnya saat berkeluarga makin baik dan baik lagi.
Dia pasti bakal nabung tanpa disuru untuk biaya tempat tinggal. Kenapa tempat tinggal dulu? Bukan Biaya nikah? Ntah dia kredit, atau ngebangun, atau beli tanah, apartement dll. Dia berfikir, dia bertanggung jawab atas perempuan yg di nikahi, selain mencintai dia mikir apa iya dia rela istrinya pindah2 kontrakan, yg bahakan kadang tempatnya ga begitu layak, dengan tagihan2 rumah tangga yg ga sedikit, apa lg kalo langsung tuhan karuniai anak dialam rahim istrinya. Bagaimana biaya persalinannya? Sekolah anaknya?
Dari situ kita bisa mikir kan? Menikah gak seenak yg di bayangin. Dia harus bisa mikirin kenyamanan hidup istri dan anaknya. Dia berani menikahi berjanji di hadapan tuhan, dan mengambil dari orang tua si perempuan untuk bersumpah akan menggantikan bapak dan ibunya menjadi penanggung jawab dan penjaga sehidup semati. Laki-laki baik akan berfikir, saya harus bisa menghidupi istri saya lebih baik dari kehidupannya dulu bersama orang tuanya. Iya kan?????
"Istri yg baik gaakan kok menolak di ajak susah dulu"
Lah yaiya emang kok....
Hati istri yg baik pasti bakal menerima bagaimanapun keadaan suaminya.
Kalo cuma untuk kurang lbh 6 bulan sampai setahun ngontrak misalkan untuk nunggu rumah yg di bangun jd, atau lg cari rumah dan blm ketemu yg pas its oke. Mereka msh punya masa depan, dan kelak keturunannya gaakan luntang lantung pindah2 kontrakan yg terkadang yg punya kontrakan blm tentu baik? Belum tentu lingkungan kontrakan tersebut baik buat pertumbuhan anaknya??
Jadi pointnya?
Banyak bgt yg hrs di pikirin kan????
Yaaa emang menikah itu kan 2 orang bukan satu orang aja. Jd perempuan dan laki2 sama sama berjuang buat mencapai kehidupan yg layak kan?
Kayak, rumah dan biaya menikah urusan si laki-laki.
Kendaraan perempuan.
Jadi pas menikah, mereka udah punya tempat tinggal dan kendaraan.
Atau rumah laki-laki
Kendaraan perempuan
Menikah biaya patungan antara mereka.
Atau juga, kendaraan laki-laki
Rumah patungan
Menikah patungan.
Yaa begitu???
Tapi jalan utamanya apa? Menabung kan untuk bisa menjalani kehidupan rumah tangga yg layak, baik, adil, nyaman??
Satu-satunya syarat ya harus bekerja dulu, apa bekerja di tempat yg memang prospeknya bagus 5 sampai 10 tahun kedepan? (Terutama untuk laki-laki)
Apa sang istri setelah menikah harus tetap bekerja agar pendapatan lebih banyak, dan bisa menabung lbh banyak?
Apa sang istri hanya boleh menjadi istri dan ibu untuk mengurusi si buah hati. Namun kebutuhan bisa cukup dari hanya pekerjaan si laki-laki?
Itu juga harus di pikirin bukan?
Harus mempunyai persiapan biaya masa depan untuk kehidupannya istrinya dan juga anaknya kan?
Semua orang tua pasti mau kelak anaknya bisa sekolah di tempat yg bagus, bisa menjadi orang tua yg bisa tetap mengawasi anaknya, tidak salah dalam mendidik, bisa memberi kecukupan untuk anaknya sehingga ketika mereka beranjak dewasa mereka bisa setara dengan teman2nya yg lain, tidak kekurangan dari segi hal apapun. Kita juga memikirkan bagaimana ketika kelak keadaan keuangan rumah tangga menjadi down atau jatuh? Apa langkah yg harus di ambil nantinya? Apa yg harus di persiapkan? Asuransi jiwa? Kesehatan? Tabungan? Deposito? Investasi? Sampai bisnis di luar pekerjaan tetap? Dan semua butuh apa awalnya?
Ya.
BIAYA yg enggk sedikit.
Jadi buat gue, saran aja sih
Buat yg mau menikah.
Jangan cuma menikah karena biar kalo jalan gajadi fitnah. Atau berfikir kalo sudah menikah dia utuh menjadi milik kita. Tapi juga pikirin segala hal-hal yg bakal di hadapi setelahnya.
Jadikan keluarga kita keluarga yg layak dan berkualitas. Bisa di hargai orang dan berkecukupan bahan berkelebihan. Bukan matre, tp untuk investasi hal2 yg gabisa di prediksi kedepannya.
Mereka yg dewasa, serius, dan baik
Bakal mikirin hal2 besar sampe kecilnya.
Bahkan untuk urusan sifat, pertengkaran2 yg bakal terjadi di saat menikah, menjaga ucapan kepada pasangan seperti 'talak' atau memecahkan masalah bersama2, jangan sampai anak melihat orang tuanya bertengkar bahkan tau permasalahan orang tuanya harus di pikirkan juga bukan?
Bertanya dulu,
Apa iya di umur 23 saya sudah siap menjadi suami dari seorang perempuan yg sifatnya bla bla bla. Mempunyai anak. Menjadi pemimpin keluarga. Mendapatkan tagihan ini itu untuk memenuhin kebutuhan keluarga. Apa saya mampu?
Apa iya di umur 23 saya sudah siap menjadi istri dari seorang laki laki yang perangainya seperti bla bla bla. Mengurus anak sendirian dengan baik? Menjadi ibu yg baik untuk anak saya? Untuk psikisnya? Untuk tumbuh kembang perilakunya? Apa saya mampu?
Apa kami mampu menjadi orang tua yg baik?
Jadi???
Buat kalian, yg emang temennya bilang "ah gue mah nanti aja nikahnya 25/27 atau 30" jangan di ledek. Karena jauh dr yg kalian cuma pikirin tua tua dan ketuaan. Gue yakin mereka jauh lebih punya planning hidup yg baik.
Kelak kehidupan keluargnya bisa jauh lebih sejahtera. Bahkan emosi jiwa mudanya sudah berubah jadi seseorang yg bijaksana dalam mengambil langkah2.
Semoga, kita semua bisa lebih mikirin lagi ya gimana baiknya kehidupan kita.
Gue disini ga menyalahkan yg menikah muda. Gue cuma mau ajak kalian lbh mikrin masa depan yg layak dan lebih baik.
Bahkan gue salut sama orang2 yg menikah muda dan kehidupannya layak.
Semoga kita semua, yg sudah nikah ataupun mau menikah, atau belum dan baru bayangan bisa mengambil langkah yg bijak, mempunyai rumah tangga yang SAMAWA dan keturunan yg bisa kita jaga dengan baik sampai saatnya dia pergi dengan kehidupannya sendiri. Aamiin :D
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar